Masjid Al-Aqso
Masjidil Aqsa adalah salah satu landmark penting dalam sejarah Islam. Namun, perjalanan dan sejarahnya sangat panjang dan kompleks. Mari kita jelajahi secara singkat:
-
Pembangunan Asal: Masjidil Aqsa, yang secara harfiah berarti “masjid yang paling jauh” dalam bahasa Arab, dibangun di atas Bukit Bait Suci di Yerusalem. Pembangunannya dimulai pada masa pemerintahan Raja Sulaiman, sekitar abad ke-10 SM. Awalnya, bangunan tersebut adalah tempat ibadah Yahudi, yang dikenal sebagai Bait Salomo.
-
Signifikansi dalam Islam: Dalam tradisi Islam, Masjidil Aqsa memiliki banyak signifikansi. Dalam Al-Quran, ada referensi tentang perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa dalam peristiwa Isra’ Mi’raj, perjalanan malam yang dilakukan oleh Nabi Muhammad. Selain itu, Masjidil Aqsa menjadi kiblat pertama umat Islam sebelum diubah ke arah Ka’bah di Mekah.
-
Penguasa dan Penaklukan: Seiring berjalannya waktu, wilayah sekitar Masjidil Aqsa sering berganti tangan antara berbagai kekuatan politik dan agama. Itu di bawah kendali Byzantium, kemudian dikuasai oleh Muslim pada masa Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 638 M.
-
Pembangunan Ulang: Masjidil Aqsa mengalami beberapa kali perombakan dan renovasi selama sejarahnya. Salah satu yang paling signifikan adalah pembangunan kembali yang dilakukan oleh Dinasti Umayyah pada abad ke-7 M. Pembangunan ini membuat Masjidil Aqsa menjadi salah satu bangunan penting dalam arsitektur Islam.
-
Konflik Modern: Masjidil Aqsa dan wilayah sekitarnya menjadi sumber konflik yang terus-menerus antara berbagai kelompok agama dan politik, terutama antara Israel dan Palestina. Kontrol atas situs suci ini menjadi titik sentral dalam konflik Israel-Palestina yang berkepanjangan.
Masjidil Aqsa terus menjadi pusat perhatian dalam Islam dan konflik di Timur Tengah, memainkan peran penting dalam identitas agama dan politik di wilayah tersebut.
-
Pembangunan oleh Dinasti Umayyah: Salah satu periode paling penting dalam sejarah Masjidil Aqsa adalah saat Dinasti Umayyah memerintah. Khalifah Abdul Malik bin Marwan memerintahkan pembangunan kembali Masjidil Aqsa setelah sebagian besar bangunannya hancur akibat gempa bumi. Pembangunan ini dimulai sekitar tahun 688 M dan selesai sekitar tahun 691 M. Pembangunan ini menampilkan seni dan arsitektur Islam awal yang megah, termasuk kubah dan dinding berhias mozaik yang indah.
-
Peristiwa Sejarah Terkait: Selama sejarahnya, Masjidil Aqsa menjadi saksi dari berbagai peristiwa penting. Salah satunya adalah perang salib, ketika tentara Kristen Eropa menaklukkan Yerusalem pada tahun 1099 M dan mengubah Masjidil Aqsa menjadi gereja Kristen. Namun, setelah kembali ke kendali Muslim di bawah Salahuddin Al-Ayyubi pada tahun 1187 M, Masjidil Aqsa dipulihkan sebagai tempat ibadah Islam.
-
Kepemilikan dan Kontrol: Masjidil Aqsa telah menjadi pusat konflik antara berbagai pihak yang mengklaim hak kepemilikan dan kontrol. Setelah penaklukan Israel atas Yerusalem Timur pada Perang Enam Hari tahun 1967, Israel mengambil kendali atas Masjidil Aqsa. Namun, statusnya tetap menjadi sumber ketegangan dan konflik, dengan klaim dan tindakan dari kedua belah pihak, Israel dan Palestina, serta komunitas Muslim dan Yahudi di seluruh dunia.
-
Peran dalam Kebudayaan dan Identitas: Masjidil Aqsa bukan hanya sebuah bangunan fisik, tetapi juga simbol penting dalam kebudayaan dan identitas Muslim. Di seluruh dunia Muslim, Masjidil Aqsa dianggap sebagai salah satu tempat suci terpenting setelah Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah. Banyak umat Islam yang bermimpi untuk mengunjungi dan berdoa di Masjidil Aqsa sebagai bagian dari ibadah dan spiritualitas mereka.